Kosakata Angka dan Nilai Dalam Bahasa Sunda
Bilangan atau angka dalam Bahasa Sunda pernah viral di media sosial saat ada video Hiji Dua Tilu dikenal masyarakat luas. Ada beberapa angka di dalam Bahasa Sunda yang sama dengan yang ada di Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya untuk mempermudah pemahamanmu:
Daftar Kosakata Bahasa Sunda Dalam Percakapan Sehari-Hari
Penjelasan Kosakata di Atas
Biasanya, kata “punten” ini digunakan saat kita sedang melewati seseorang ataupun kerumunan orang. Umumnya, nanti orang tersebut akan membalas dengan kata “mangga” yang memiliki arti silahkan. Selain itu, kata Sunda yang satu ini juga bisa digunakan untuk permintaan maaf. Misalnya saja saat kamu tidak sengaja menginjak kaki seseorang, kamu dapat menggunakan kata “punten” sebagai permintaan maaf dalam Bahasa Sunda.
Kosakata yang satu ini biasanya digunakan untuk menyatakan terima kasih kepada seseorang. Tapi kamu juga bisa hanya mengucapkan “nuhun” saja. Jika dianalogikan ke dalam Bahasa Indonesia, Hatur Nuhun memiliki arti terima kasih. Sedangkan Nuhun memiliki arti makasih.
Kata ini biasanya digunakan saat kamu bertemu dengan teman yang bertingkah aneh atau konyol. Pengucapan huruf e di dalam kata “wae” sama seperti pengucapan e yang ada di dalam kata “merk”.
Kosakata Sunda yang alus ini juga bisa berarti “bagaimana, sehat?”. Umumnya kata ini digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. Misalnya saja saat kamu menanyakan kabar seorang teman melalui pesan singkat “kumaha, damang?”. Biasanya mereka akan menjawabnya dengan kata “sehat” atau “damang”, dan “sae”.
Kosakata ini dipakai saat kamu melihat ada seseorang yang lewat di depanmu. “Bade kamana, bu atau pak?. Ini merupakan kosakata Bahasa Sunda yang halus. Selain itu, ada juga kata “Arek Kamana? yang mempunyai arti sama, tapi penggunaannya lebih ke informal. Biasanya ditujukan untuk orang yang sudah kita kenal secara dekat.
Empat kata di atas adalah kata tanya dan pastinya sangat sering digunakan oleh orang Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh = Timana, bu? (darimana, bu) , Kumaha ieu (Bagaimana ini) dll.
Kosakata yang satu ini digunakan saat misalnya kamu ingin pamit duluan. Ada pula kata “Tiheula, nya”, yang mempunyai arti sama tapi kata “Tipayun, nya” penggunaannya cenderung lebih sopan.
Contohnya: Duh, saya harus nganter Ibu ke pasar nih, Tipayun, nya (sambil pergi).
Kosakata lain yang memiliki arti sama yakni “Sakeudeung deui”, akan tetapi penggunaannya lebih informal.
Kata karunya mempunyai arti “kasihan”, sementara teuing memiliki arti sebagai kata akhiran. Ada pula “karunya pisan” yang artinya kasihan banget, kamu hanya tinggal menyesuaikan saja penggunaannya.
Kosakata ini biasanya digunakan untuk menyatakan kepastian kepada seseorang. Adapun kata lain dari ungkapan ini yaitu “Arek Moal”. Tapi penggunaannya lebih informal.
Kosakata ini biasanya digunakan saat misalnya seseorang sedang merasa kesal dengan orang lain. Orang Sunda biasanya akan mengucapkan kata “bodo teuing atau sabodo teuing”. Kalimat sunda yang satu ini tergolong ke dalam kata yang unik karena dapat dikategorikan sebagai sunda lemes atau sunda kasar. Semua itu bergantung pada bagaimana intonasi kita saat mengucapkannya.
Kosakata Angka dan Nilai Dalam Bahasa Sunda
Bilangan atau angka dalam Bahasa Sunda pernah viral di media sosial saat ada video Hiji Dua Tilu dikenal masyarakat luas. Ada beberapa angka di dalam Bahasa Sunda yang sama dengan yang ada di Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya untuk mempermudah pemahamanmu:
Daftar Kosakata Bahasa Sunda Dalam Percakapan Sehari-Hari
Penjelasan Kosakata di Atas
Biasanya, kata “punten” ini digunakan saat kita sedang melewati seseorang ataupun kerumunan orang. Umumnya, nanti orang tersebut akan membalas dengan kata “mangga” yang memiliki arti silahkan. Selain itu, kata Sunda yang satu ini juga bisa digunakan untuk permintaan maaf. Misalnya saja saat kamu tidak sengaja menginjak kaki seseorang, kamu dapat menggunakan kata “punten” sebagai permintaan maaf dalam Bahasa Sunda.
Kosakata yang satu ini biasanya digunakan untuk menyatakan terima kasih kepada seseorang. Tapi kamu juga bisa hanya mengucapkan “nuhun” saja. Jika dianalogikan ke dalam Bahasa Indonesia, Hatur Nuhun memiliki arti terima kasih. Sedangkan Nuhun memiliki arti makasih.
Kata ini biasanya digunakan saat kamu bertemu dengan teman yang bertingkah aneh atau konyol. Pengucapan huruf e di dalam kata “wae” sama seperti pengucapan e yang ada di dalam kata “merk”.
Kosakata Sunda yang alus ini juga bisa berarti “bagaimana, sehat?”. Umumnya kata ini digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. Misalnya saja saat kamu menanyakan kabar seorang teman melalui pesan singkat “kumaha, damang?”. Biasanya mereka akan menjawabnya dengan kata “sehat” atau “damang”, dan “sae”.
Kosakata ini dipakai saat kamu melihat ada seseorang yang lewat di depanmu. “Bade kamana, bu atau pak?. Ini merupakan kosakata Bahasa Sunda yang halus. Selain itu, ada juga kata “Arek Kamana? yang mempunyai arti sama, tapi penggunaannya lebih ke informal. Biasanya ditujukan untuk orang yang sudah kita kenal secara dekat.
Empat kata di atas adalah kata tanya dan pastinya sangat sering digunakan oleh orang Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh = Timana, bu? (darimana, bu) , Kumaha ieu (Bagaimana ini) dll.
Kosakata yang satu ini digunakan saat misalnya kamu ingin pamit duluan. Ada pula kata “Tiheula, nya”, yang mempunyai arti sama tapi kata “Tipayun, nya” penggunaannya cenderung lebih sopan.
Contohnya: Duh, saya harus nganter Ibu ke pasar nih, Tipayun, nya (sambil pergi).
Kosakata lain yang memiliki arti sama yakni “Sakeudeung deui”, akan tetapi penggunaannya lebih informal.
Kata karunya mempunyai arti “kasihan”, sementara teuing memiliki arti sebagai kata akhiran. Ada pula “karunya pisan” yang artinya kasihan banget, kamu hanya tinggal menyesuaikan saja penggunaannya.
Kosakata ini biasanya digunakan untuk menyatakan kepastian kepada seseorang. Adapun kata lain dari ungkapan ini yaitu “Arek Moal”. Tapi penggunaannya lebih informal.
Kosakata ini biasanya digunakan saat misalnya seseorang sedang merasa kesal dengan orang lain. Orang Sunda biasanya akan mengucapkan kata “bodo teuing atau sabodo teuing”. Kalimat sunda yang satu ini tergolong ke dalam kata yang unik karena dapat dikategorikan sebagai sunda lemes atau sunda kasar. Semua itu bergantung pada bagaimana intonasi kita saat mengucapkannya.
Kamus Bahasa Mandarin tentang Kata Benda
Kata benda atau nomina merupakan kelas kata yang menyatakan semua benda, tempat, atau nama orang. Dalam bahasa Indonesia, kata benda yang paling umum dan sering digunakan oleh orang-orang adalah uang, rumah, laptop, dan lain-lain. Penasaran dengan versi bahasa Mandarin? Simak penjelasan berikut ini.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Kosakata Bahasa Sunda Sehari-hari – Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang cukup populer di Indonesia. Selain karena berasal dari salah satu suku yang cukup besar di Indonesia, Bahasa Sunda memang menarik untuk dipelajari, baik itu dari segi logat dan juga cara pengucapannya.
Seringkali, orang-orang tersenyum setiap kali mendengar pengucapan Bahasa Sunda. Oleh karena itu, tak heran jika banyak pelawak tanah air yang berasal dari Sunda. Bahasa Sunda juga sering digunakan sebagai bahan candaan ataupun lawakan seperti yang dilakukan oleh artis-artis Indonesia.
Kosakata Nama Warna dalam Bahasa Sunda
Beberapa kata warna di dalam Bahasa Sunda memang masih sama dengan kata warna dalam Bahasa Indonesia. Misalnya saja warna coklat dan biru. Selain warna dasar, seperti yang sudah disebutkan di atas, ada juga gradasi warna lain. Kosakata yang diperoleh dengan menggabungkannya dengan posposisi, preposisi, atau modalitas. Misalnya saja:
a. Tua = kolot. Misalnya beureum kolot (merah tua), Hejo kolot (Hijau tua). b. Muda = ngora. Misalnya hejo ngora (hijau muda), kecuali untuk hitam tidak ada hideung ngora (hitam muda). c. Agak = Saulas. Misalnya beureum saulas (agak merah) d. Sangat = Pisan. Misalnya hideung pisan (sangat hitam) e. Sangat = Naker (bodas naker) sangat putih) f. Agak = Rada. Misalnya rada hejo (agak hijau) g. Harus = Kudu. Misalnya kudu koneng (harus kuning) h. Tidak = Henteu. Misalnya henteu hideung (tidak hitam) i. Agak lebih = Rada leuwih. Misalnya rada leuwih bodas (agak lebih putih) Dan lain-lain.
Selain itu, kosakata warna di dalam Bahasa Sunda juga dapat dikombinasikan dengan lingkungan alam sekitarnya. Contoh:
– beureum cabe – beureum ati – gedang asak – koneng enay – hejo pucuk daun – hejo lukut – hejo ngagedod – pulas haseup – candra mawat – bulu hiris – bulu oa : dawuk, hawuk, kulawu, pulas lebu
Kosakata Nama Warna dalam Bahasa Sunda
Beberapa kata warna di dalam Bahasa Sunda memang masih sama dengan kata warna dalam Bahasa Indonesia. Misalnya saja warna coklat dan biru. Selain warna dasar, seperti yang sudah disebutkan di atas, ada juga gradasi warna lain. Kosakata yang diperoleh dengan menggabungkannya dengan posposisi, preposisi, atau modalitas. Misalnya saja:
a. Tua = kolot. Misalnya beureum kolot (merah tua), Hejo kolot (Hijau tua). b. Muda = ngora. Misalnya hejo ngora (hijau muda), kecuali untuk hitam tidak ada hideung ngora (hitam muda). c. Agak = Saulas. Misalnya beureum saulas (agak merah) d. Sangat = Pisan. Misalnya hideung pisan (sangat hitam) e. Sangat = Naker (bodas naker) sangat putih) f. Agak = Rada. Misalnya rada hejo (agak hijau) g. Harus = Kudu. Misalnya kudu koneng (harus kuning) h. Tidak = Henteu. Misalnya henteu hideung (tidak hitam) i. Agak lebih = Rada leuwih. Misalnya rada leuwih bodas (agak lebih putih) Dan lain-lain.
Selain itu, kosakata warna di dalam Bahasa Sunda juga dapat dikombinasikan dengan lingkungan alam sekitarnya. Contoh:
– beureum cabe – beureum ati – gedang asak – koneng enay – hejo pucuk daun – hejo lukut – hejo ngagedod – pulas haseup – candra mawat – bulu hiris – bulu oa : dawuk, hawuk, kulawu, pulas lebu
Kosakata Anggota Keluarga Dalam Bahasa Sunda
Di dalam Bahasa Sunda, anggota keluarga mempunyai penyebutan masing-masing seperti di bawah ini:
Kosakata panggilan keluarga dalam Bahasa Sunda seperti yang sudah disebutkan di atas sangat umum kita dengar dalam berbagai acara sinetron ataupun film di Indonesia. Misalnya saja di dalam sinetron Preman Pensiun, Anak Langit, dan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh kosakata keluarga dalam Bahasa Sunda, antara lain:
1. Ujang bade kamana? (Kamu anak laki-laki mau kemana?) 2. Eneng tong sakantenan nyandak baskom anu kakantun artinya kamu anak perempuan sekalian bawa baskom ibu yang tertinggal 3. Nini nuju leleson calik di pengkereun bumi artinya Nenek sedang istirahat duduk di belakang rumah
Kosakata Bahasa Sunda Sehari-hari
Jika dilihat sekilas, Bahasa Sunda sebenarnya hampir mirip seperti Bahasa Jawa. Yakni memiliki kosakata yang sangat banyak. Di dalam satu kata saja, ada beberapa macam arti. Misalnya saja, di dalam kata makan, yang memiliki arti banyak sekali. Penggunaannya pun juga demikian. Ada yang halus atau lembut, loma atau biasa, dan kasar. Sama seperti Bahasa Jawa, masing-masing tingkatan bahasa tersebut digunakan sesuai dengan siapa yang akan kita ajak bicara.
Untuk kamu yang membaca artikel ini, mempunyai berbagai alasan kenapa ingin mempelajari Bahasa Sunda. Bisa jadi, karena kamu hanya ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja kamu, teman-teman, ataupun yang lainnya.
Bisa juga, kamu sedang melanjutkan pendidikan di wilayah Jawa Barat, naik gunung, travelling, atau hanya karena kamu ingin bergaul dengan orang-orang Sunda. Yang paling penting, saat kamu ingin belajar kosakata Bahasa Sunda, pahami dulu bagaimana cara pengucapannya. Kemudian pelajari juga tingkatan penggunaan kosakata yang ada di dalam Bahasa Sunda.